Rabu, 17 Januari 2024

ABOUT ME

KEISHA NAJWA KHAIRANA
Instagram : https://www.instagram.com/keishaanjw?igsh=MXBqOW9wcHJweDhidw==

Halo, perkenalkan, nama saya Keisha Najwa Khairana, biasa di panggil Keke. Tanggal lahir saya 19 januari 2006, walaupun umur saya masih terkesan lebih muda tetapi saya sudah kuliah sekarang. Saya berasal dari Bekasi dan saat ini menjadi mahasiswa di Universitas Bhayangkara Jakarta Raya dengan jurusan Ilmu Komunikasi. Saya sangat suka bersosialisasi dengan banyak orang.  Senang bertemu dengan kalian semua.

Kamis, 04 Januari 2024

BIOGRAFI - Semester 1

Chairul Tanjung, lahir pada 18 Juni 1962 di Gang Sepur, Kemayoran, Jakarta, adalah seorang pengusaha sukses di Indonesia yang terkenal dengan perusahaan CT Corp, Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources. Berikut adalah biografi Chairul Tanjung yang lebih lanjut:

- Pendidikan : Chairul Tanjung mengatakan pendidikan di SD, SMP, dan SMA Negeri 1 Jakarta. Selanjutnya, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia.

- Pengalaman Kerja : Sebelum menjadi pengusaha sukses, Chairul Tanjung bekerja sebagai penjualan buku dan kemudian mendirikan usaha fotokopi. Ia juga berinvestasi di berbagai bidang seperti bank, media, mode hidup, dan hiburan.

- Trans TV : Chairul Tanjung mengakuisisi Trans TV, yang menjadi pembuluh dalam media pemrograman di Indonesia. Trans TV merupakan perakitan konglomerat CT Corp dan menjadi salah satu aset perusahaan keluarga Tanjung[4].

- Banking : Chairul Tanjung juga berpengalaman dalam banking. Ia membeli bank digital Allo Bank pada 2021, yang menunjukkan kebijakan instin kuat dalam banking.

- Penghargaan : Pada tahun 2020, Chairul Tanjung dianggap sebagai orang terkaya di Indonesia dan di dunia berdasarkan versi Forbes.

- Keluarga : Chairul Tanjung memiliki enam saudara, termasuk putri Indahsari Tanjung yang menjadi CEO Creativepreneur Event Creator.

Foto Chairul Tanjung tidak tersedia dalam hasil pencarian yang diberikan. Namun, Anda dapat menemukan foto dan informasi lebih lanjut tentang Chairul Tanjung di situs web seperti Forbes[6] dan Tatler Asia.

CERAMAH BAHASA ASING - Semester 1

Ceramah dalam bahasa asing, seperti bahasa Inggris, adalah sebuah bentuk presentasi lisan yang disampaikan kepada audiens dengan tujuan memberikan informasi, mempersuasi, atau menginspirasi. Ceramah ini dapat mencakup berbagai topik, termasuk agama, pendidikan, atau isu-isu sosial. Keuntungan mendengarkan ceramah dalam bahasa asing, seperti bahasa Inggris, antara lain:

1. Peningkatan Kemampuan Berbahasa :  Mendengarkan ceramah dalam bahasa asing dapat membantu seseorang memperdalam pemahaman dan keterampilan berbahasa asing, seperti kosakata, tata bahasa, dan pengucapan.

2. Pemahaman Terhadap Isu Global : Ceramah dalam bahasa asing seringkali membahas isu-isu global, sehingga mendengarkannya dapat memperluas wawasan dan pemahaman tentang isu-isu tersebut.

3. Pengembangan Keterampilan Berpidato : Mendengarkan ceramah dalam bahasa asing juga dapat membantu dalam pengembangan keterampilan berpidato dan presentasi dalam bahasa asing.

Contoh ceramah dalam bahasa Inggris dapat ditemukan dalam berbagai konteks, seperti dalam kegiatan keagamaan, acara pendidikan, atau kompetisi berpidato di sekolah-sekolah. Salah satu contoh ceramah dalam bahasa Inggris adalah ceramah agama yang disampaikan untuk memperdalam pemahaman agama.

LOGICAL FALLACY - Semester 1

Logical fallacy berpikir adalah suatu kesalahan dalam menyusun logika yang tepat dalam sebuah argumen. Dalam hal ini, argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan antara kesimpulan serta premis. Kalaupun premis yang disampaikan tepat, tetapi kesimpulannya salah, dapat dianggap sebagai kesesatan berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai penggunaan logical fallacy, baik disengaja ataupun tidak.

Jenis-jenis Logical Fallacy

1. Strawman: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika lawan bicara menyederhanakan argumen kita dan menyerangnya dengan argumen yang tidak berkaitan.

2. Circular Argument: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika argumen kita mengulang kembali premis yang sama tanpa memberikan bukti yang kuat.

3. Ad Hominem: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita menyerang karakter atau sifat pribadi lawan bicara, bukan argumen yang disampaikan.

4. False Dilemma: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita memperlihatkan hanya dua pilihan yang tersedia, padahal masih ada pilihan lain yang mungkin.

5. Appeal to Popularity: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita menggunakan pernyataan sebagian besar masyarakat sebagai bukti kebenaran.

6. Slippery Slope: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita mengasumsikan bahwa satu tindakan akan mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan.

7. False Cause: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita mengasumsikan bahwa dua hal yang terjadi secara bersamaan saling berkaitan atau mempunyai sebab akibat.

Contoh Logical Fallacy

1. Strawman: "Kamu bilang kamu tidak setuju dengan kebijakan pemerintah tentang pajak? Jadi kamu tidak peduli dengan kemajuan negara."

2. Circular Argument: "Saya yakin saya benar karena saya selalu benar."

3. Ad Hominem: "Tidak perlu mendengarkan pendapatnya, dia hanya seorang pelajar."

4. False Dilemma: "Kamu harus memilih antara menjadi vegetarian atau tidak peduli dengan lingkungan."

5. Appeal to Popularity: "Banyak orang yang merokok, jadi merokok tidak berbahaya."

6. Slippery Slope: "Jika kita mengizinkan orang untuk membawa senjata, maka akan terjadi peningkatan kekerasan di masyarakat."

7. False Cause: "Kasus perceraian meningkat karena kasus virus corona juga meningkat."

LITERATURE REVIEW - Semester 1

Literature review adalah suatu kegiatan menganalisis dan mengevaluasi literatur yang tersedia dalam subjek tertentu. Tujuan dari literature review adalah untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang sedang diteliti, serta untuk mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan yang masih ada dalam subjek tersebut.

Jenis-jenis Literature Review

1. Narrative Literature Review: Tinjauan literatur yang bersifat deskriptif dan naratif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang subjek yang sedang diteliti.

2. Systematic Literature Review: Tinjauan literatur yang dilakukan secara sistematis dan terstruktur, dengan menggunakan metodologi yang jelas dan terdefinisi dengan baik.

3. Meta-analysis: Tinjauan literatur yang dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari beberapa studi yang relevan, dengan tujuan untuk menghasilkan kesimpulan yang lebih kuat.

4. Scoping Review: Tinjauan literatur yang dilakukan dengan tujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap bukti-bukti kolektif di area penelitian tertentu.

5. Critical Review: Tinjauan literatur yang dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi kualitas dan keandalan bukti-bukti yang ada dalam subjek yang sedang diteliti.

6. Mapping Review: Tinjauan literatur yang dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan bukti-bukti yang ada dalam subjek yang sedang diteliti.

7. Qualitative Systematic Review: Tinjauan literatur yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tujuan untuk memahami pengalaman dan perspektif individu dalam subjek yang sedang diteliti.

Pengerjaan literature review dimulai dengan mencari dan membaca literatur yang relevan dengan subjek yang sedang diteliti. Setelah itu, peneliti melakukan analisis dan evaluasi terhadap literatur yang telah ditemukan, dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang subjek yang sedang diteliti. Metodologi yang digunakan dalam literature review tergantung pada jenis literature review yang dilakukan dan tujuan dari penelitian tersebut.

Beberapa langkah dalam membuat literature review, antara lain:

1. Mencari, membaca, dan memahami karya tulis yang relevan dengan subjek yang sedang diteliti.

2. Menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang subjek yang sedang diteliti.

3. Mengevaluasi kualitas dan keandalan bukti-bukti yang ada dalam literatur yang telah ditemukan.

4. Menyusun kesimpulan dan rekomendasi berdasarkan hasil literature review yang telah dilakukan.

RESENSI - Semester 1


Resensi adalah suatu tulisan yang berisi tinjauan atau ulasan terhadap suatu karya, seperti buku, film, musik, atau karya seni lainnya. Resensi biasanya berisi analisis, evaluasi, dan pendapat pribadi penulis terkait dengan karya yang diulas.
Jenis-jenis Resensi

1. Resensi Buku: Ulasan terhadap buku, meliputi sinopsis, analisis, dan evaluasi.
2. Resensi Film: Tinjauan terhadap film, mencakup aspek cerita, akting, penyutradaraan, dan nilai artistik.
3. Resensi Musik: Ulasan terhadap album atau lagu, termasuk analisis lirik, musik, dan konsep keseluruhan.

Sinopsis novel "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis menceritakan tentang bagaimana seorang laki-laki yang bernama Hanafi mengalami pola asuh yang salah sejak kecil iau tumbuh. Hanafi, pemuda Minangkabau, ditinggal mati oleh sang ayah dan harus hidup berdua sejak kecil dengan ibu saja. Ia adalah putra dari Solok, Melayu, dan dianugrahi kecerdasan lebih. Karena kecerdasannya, Hanafi bisa melanjutkan sekolah menengah ke HBS, Hogere Burgerschool, sebuah sekolah yang dikhususkan bagi orang Belanda, Eropa, Tionghoa, dan pribumi yang elit saja. Biaya sekolah Hanafi dibayarkan oleh ibunda yang dibantu oleh pamannya juga.

Dalam sekolah, Hanafi menemukan banyak persoalan terkait dengan perbedaan budaya dan latar belakang mereka. Hanafi mulai menyesuaikan diri dengan pergolakan pribadi dan mengadaptasi ke dalam lingkungan sekolah yang menjadi kekhawatiran. Sesuai dengan keinginan sastra, Hanafi bertemu dan jatuh cinta dengan Corrie du Burse, seorang gadis Indo-Prancis. Hanafi rela melepaskan semua atribut keindonesiannya, seperti nama, kasih sayah ibu, adat istiadat Minangkabau, agama, dan negaranya demi mendapatkan Corrie.

Novel ini mengangkat tema perkawinan antarbangsa yang menimbulkan banyak persoalan dan menggerakkan pembaca mengenai percintaan Hanafi dan Corrie du Burse. Selain itu, novel ini juga mengangkat permasalahan lain dari mulai sistem perekonomian yang dijalankan hingga.

Penilaian terhadap novel "Salah Asuhan" karya Abdoel Moeis dapat dilihat dari berbagai sisi, termasuk kelebihan dan kekurangannya dalam cerita. Berikut ini beberapa poin-poin penting yang dapat diperhatikan:

1. Kelebihan :
   - Cerita ini mengangkat tema perkawinan antarbangsa yang menimbulkan banyak persoalan dan menggerakkan pembaca mengenai percintaan Hanafi dan Corrie du Burse.
   - Novel ini menggunakan bahasa Melayu formal dan menawarkan sampulnya menarik dan ceritanya sangat menarik.
   - Cerita ini memperoleh banyak perhatian dari banyak pihak dikarenakan tema novel ini yang berbeda bukan lagi mempermasalahkan adat kolot yang tak lagi sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Kekurangan :
   - Kelebihan dalam novel ini adalah bahasanya sulit dipahami dan tulisanya terlalu kecil.
   - Beberapa karakter dalam cerita, seperti Tuan Du Busse dan Mariam, dikenal memiliki keterakhiran yang terlalu sulit dipahami.
   - Dalam cerita, Hanafi memilih untuk menjalin kasih dengan Corrie du Busse, seorang gadis Indo-Prancis, meskipun ia tidak selalu menyesuaikan keinginan keluarga dan adat istiadat Minangkabau.

Secara keseluruhan, novel "Salah Asuhan" merupakan karya sastra Indonesia yang menangkat topik perkawinan antarbangsa dan mengarah pembaca mengenai percintaan Hanafi dan Corrie du Burse. Namun, ada beberapa keterbatasan dalam cerita, seperti keterakhiran karakter dan penulisan yang sulit dipahami, yang mungkin menyukarkan pembaca yang mencari cerita yang lebih mendalam dan mudah dipahami.

REPRODUKSI TULISAN - Semester 1

Reproduksi tulisan adalah kegiatan membuat salinan atau ringkasan dari sebuah tulisan yang sudah ada. Jenis-jenis reproduksi tulisan antara lain ringkasan, ikhtisar, abstrak, sinopsis, sintesis, dan resensi. Ringkasan adalah reproduksi tulisan yang berisi inti dari sebuah tulisan dengan bahasa yang lebih singkat dan padat. Berikut adalah contoh gambar ringkasan tulisan:

Contoh Ringkasan Tulisan

Sumber: https://www.belajarpsikologi.com/2019/02/contoh-ringkasan-tulisan.html

Ada beberapa jenis-jenis reproduksi tulisan, antara lain:

1. Ringkasan: Penyajian singkat dari suatu karangan asli, yang mempertahankan urutan isi dan sudut pandang.
2. Ikhtisar: Penulisan pokok-pokok masalah yang tidak harus berurutan, boleh secara acak atau disajikan dalam Bahasa pembuat. Fungsi dari ikhtisar adalah sebagai garis besar masalah dalam sebuah wacana yang berukuran pendek.
3. Abstrak: Ringkasan yang menjelaskan hasil penelitian secara detail, terdiri dari dua jenis, yaitu abstrak informatif dan abstrak deskriptif.
4. Sinopsis: Ringkasan yang mencakup detail tentang isi, tujuan, dan audiens dari teks tersebut.
5. Sintesis: Menyusun dari teks asli dengan menggabungkan, menyederhanakan, dan menyamakkan informasi yang relevan.
6. Resensi: Penilaian tentang kualitas, keunggulan, dan keterampilan dari teks asli.

Selain itu, ada beberapa cara penulisan yang berkaitan dengan reproduksi tulisan, seperti :

- Langkah-langkah untuk membuat ringkasan: Membaca naskah asli, mencatat gagasan utama, mengadakan reproduksi bacaan.
- Ikhtisar: Membaca naskah asli berulang-ulang, membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama yang terdapat dalam naskah, dan menulis ikhtisar.
- Abstrak: Membaca sumber rujukan secara tepat dan kritis, menyusun ringkasan, menyusun ikhtisar, menyusun sintesis, membuat dan menyusun daftar pustaka.

Dalam reproduksi tulisan, penting untuk memahami konteks dari teks yang akan direproduksi, memilih kata-kata yang tepat, dan menjaga akurate dan bermakna dalam menyusun informasi.

Berikut adalah beberapa contoh gambar yang terkait dengan reproduksi tulisan:

1. Ringkasan: Gambar ini menunjukkan proses membuat ringkasan dari teks asli. Seseorang membaca teks asli, mencatat gagasan utama, dan membuat paragraf yang berisi contoh dan deskripsi.

2. Ikhtisar: Gambar ini menampilkan cara membuat ikhtisar dari teks asli. Seseorang membaca teks asli berulang-ulang, membuat kerangka bacaan dengan menuliskan pikiran utama yang terdapat dalam teks, dan menulis ikhtisar.

3. Abstrak: Gambar ini menunjukkan proses membuat abstrak dari teks asli. Seseorang membaca sumber rujukan secara tepat dan kritis, menyusun ringkasan, menyusun ikhtisar, menyusun sintesis, membuat dan menyusun daftar pustaka.

4. Sinopsis: Gambar ini menampilkan cara membuat sinopsis dari teks asli. Seseorang membaca teks asli, mengidentifikasi isi, tujuan, dan audiens, dan menyusun sinopsis yang mencakup detail tentang isi, tujuan, dan audiens.

5. Sintesis: Gambar ini menunjukkan proses membuat sintesis dari teks asli. Seseorang menggabungkan, menyederhanakan, dan menyamakkan informasi yang relevan dari teks asli.

6. Resensi: Gambar ini menampilkan cara membuat resensi dari teks asli. Seseorang membaca teks asli, memberikan penilaian tentang kualitas, keunggulan, dan keterampilan dari teks asli.

Dengan menggambarkan proses-proses reproduksi tulisan di atas, Anda dapat memahami lebih baik tentang bagaimana cara melakukan reproduksi tulisan dan apa yang harus Anda lakukan dalam setiap tahap proses tersebut.