Logical fallacy berpikir adalah suatu kesalahan dalam menyusun logika yang tepat dalam sebuah argumen. Dalam hal ini, argumen tersebut tidak mempunyai keterkaitan antara kesimpulan serta premis. Kalaupun premis yang disampaikan tepat, tetapi kesimpulannya salah, dapat dianggap sebagai kesesatan berpikir. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai penggunaan logical fallacy, baik disengaja ataupun tidak.
Jenis-jenis Logical Fallacy
1. Strawman: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika lawan bicara menyederhanakan argumen kita dan menyerangnya dengan argumen yang tidak berkaitan.
2. Circular Argument: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika argumen kita mengulang kembali premis yang sama tanpa memberikan bukti yang kuat.
3. Ad Hominem: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita menyerang karakter atau sifat pribadi lawan bicara, bukan argumen yang disampaikan.
4. False Dilemma: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita memperlihatkan hanya dua pilihan yang tersedia, padahal masih ada pilihan lain yang mungkin.
5. Appeal to Popularity: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita menggunakan pernyataan sebagian besar masyarakat sebagai bukti kebenaran.
6. Slippery Slope: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita mengasumsikan bahwa satu tindakan akan mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan.
7. False Cause: Kesesatan berpikir yang terjadi ketika kita mengasumsikan bahwa dua hal yang terjadi secara bersamaan saling berkaitan atau mempunyai sebab akibat.
Contoh Logical Fallacy
1. Strawman: "Kamu bilang kamu tidak setuju dengan kebijakan pemerintah tentang pajak? Jadi kamu tidak peduli dengan kemajuan negara."
2. Circular Argument: "Saya yakin saya benar karena saya selalu benar."
3. Ad Hominem: "Tidak perlu mendengarkan pendapatnya, dia hanya seorang pelajar."
4. False Dilemma: "Kamu harus memilih antara menjadi vegetarian atau tidak peduli dengan lingkungan."
5. Appeal to Popularity: "Banyak orang yang merokok, jadi merokok tidak berbahaya."
6. Slippery Slope: "Jika kita mengizinkan orang untuk membawa senjata, maka akan terjadi peningkatan kekerasan di masyarakat."
7. False Cause: "Kasus perceraian meningkat karena kasus virus corona juga meningkat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar